Menu
Jumat, 03 Agustus 2012
#3 KalSel - Bamboo Rafting di Kampung Dayak Meratus, Loksado
Hayhooo Backpacker..
Rafting pake perahu karet? Udah biasa itu mah coy! Nih, pas trip gue ke Kalimantan Selatan, gue berkesempatan buat nyoba rafting pake bambu di Loksado. Salahsatu tempat yang wajib dikunjungi kalau lo main ke Banjarmasin. So, ini ceritaku, mana ceritamu?
Rafting pake perahu karet? Udah biasa itu mah coy! Nih, pas trip gue ke Kalimantan Selatan, gue berkesempatan buat nyoba rafting pake bambu di Loksado. Salahsatu tempat yang wajib dikunjungi kalau lo main ke Banjarmasin. So, ini ceritaku, mana ceritamu?
Malem-malem, dingin, ga ada kerjaan. Akhirnya gue, Lana dan Dikun berencana untuk pergi menuju Loksado pada malam itu juga. Padahal tadinya mau besok pagi, dan lagi-lagi perjalanan ini gue lakuin tanpa perencanaan yang matang terlebih dahulu alias asal jalan. Menuju Loksado, kita menggunakan 2 buah motor, Gue di bonceng Dikun, sementara Lana boncengin kuntilanak. Kami berangkat dari rumah Lana kira-kira jam 9 - 10 malam. Awalnya gue kira Loksado itu deket doang, tapi ternyata perjalanan menuju ke Loksado menggunakan motor, sudah cukup membuat pantat lo jerit-jerit kepegelan. Lumayan jauh beuuuud..
Tapi bukan Backpacker Gembel kalo perjalanan jauh doang udah bikin gue ciut duluan. Perjalanan menuju Loksado dari Banjarmasin normalnya membutuhkan waktu 6 - 7 jam saja. Yah, mungkin jaraknya sama kaya Bandung - pangandaran kira-kira. Bermotor-ria dari Banjarmasin menuju Loksado kami mengarah ke kandangan, sebuah kota kecil yang menjadi tolak ukur bila ingin ke Loksado.
Di perjalanan, kami banyak melewati beberapa desa kecil. Melewati Banjarbaru, kami melanjutkan terus perjalanan. Setelah Banjarbaru, gue melewati kota Martapura, menurut Dikun, kota ini disebut juga kota santri karena terdapat banyak pasantren disini, selain terkenal dengan kota santri, Martapura juga dikenal sebagai penghasil intan. Tapi menurut gue, yang bikin unik dan beda dari kota Martapura dengan kota lain sekitar Banjarmasin adalah, toko-toko di Martapura ini banyak menggunakan nama-nama berbau arab. Seperti toko lampu bernama Assyifa, toko kain Syariah, dan toko obat kuat Al-Jeger !! Ok, yang terakhir itu gue ngarang. FYI, batas-batas kota di Banjarmasin biasanya ditandai dengan sebuah tugu/ monumen-monumen seperti dibawah ini:
Setelah melewati kota Martapura, kita memasuki daerah hutan-hutan yang minim penerangan. Kita beristirahat dulu sejenak buat ngisi perut sambil ngopi-ngopi di warung pinggir jalan. Kalo istirahat di warung tengah jalan, gue takut ketabrak truk. #krik
Entahlah memang jaraknya jauh atau apa, tapi perjalanan dari Banjarmasin ke Loksado ini berasa capek banget, padahal pas gue liat jam tangan, kita baru 2 jam doang di jalan. Mungkin karena memang jalannya yang lurus terus dan minim belokan sehingga membuat perjalanan ini terasa lama.
Seselesainya istirahat kita melanjutkan perjalanan menuju Binuang, sebuah kota kecil juga. Di perjalanan menuju Binuang gue liat banyak banget warung-warung kecil di pinggir jalan, di depan warungnya itu banyak juga truk yang parkir. Ternyata setelah gue lihat dengan seksama, ada yang aneh dengan warung-warung tersebut, Apakah itu !!?? Ternyata, selain merangkap warung, mungkin tempat itu juga merangkap sebagai tempat esek-esek. Dapat dilihat dari mba-mba penjaga warungnya yang banyak (padahal warungnya kecil banget) dan memakai pakaian minim (padahal udaranya dingin banget) Allahualam~
Memasuki kota Binuang, perjalanan kita menemui cobaan lagi. Hujan deras mengguyur, guys !! Terpaksalah kita neduh dulu di sebuah warung yang tidak berpenghuni. Kira-kira 15 menit menunggu, hujan akhirnya reda, namun ketika 10 menit melanjutkan perjalanan tiba-tiba hujan kembali mengguyur. Begitu seterusnya samapi gue berhenti 4 kali gegara nungguin hujan. :|
Neduh dulu, si Lana malah tidur :| |
Dan apa yang unik dari kota Binuang ini? Kota Binuang adalah kota penghasil tambang. gak ada apa-apa di kotanya, jalanan lurus kecil biasa, ga ada sarana atau prasarana yang keceh dikotanya, jarak antara satu rumah dengan rumah lainnya pun berjauhan. Tapi yang bikin heran adalah, beberapa rumah di Binuang ini gedenya Naudzubilah !! Gede banget !! Percaya atau ga percaya, rumah mereka itu kaya rumah-rumah artis Hollywood !! SUMPAH !! Satu rumah panjangnya bisa kaya 7 rumah !! Rumah gede di Jakarta mah lewat !! Dan menurut si Lana, rumah gede itu kebanyakan punyanya orang Arab yang nambang di Binuang. Pantes, bahlul !!
Melewati Binuang, akhirnya sampailah kita di kota Kandangan. Kota terakhir sebelum kita menuju Loksado. Berhubung kita capek maksimal dan gue masih shock liat rumah super gede di Binuang, kita sepakat buat istirahat dulu. Waktu itu pukul 3 subuh, kita muter-muter nyari mushola kecil buat dijadiin tempat istirahat. Dan lo tau apa yang gue temuin? Di Kandangan, kita istirahat di sebuah mushola yang sebelahnya adalah kuburan !! Iya, KUBURAN !! Bae-bae gue gak tidur sambil ada genderewo puk-puk-in pantat gue. Dan setelah pagi menjelang, gue baru tahu, kalo kebanyakan mesjid disini memiliki kuburan di halaman depannya. Entah kenapa, gue juga gak tau. #pffttt
Melewati Binuang, akhirnya sampailah kita di kota Kandangan. Kota terakhir sebelum kita menuju Loksado. Berhubung kita capek maksimal dan gue masih shock liat rumah super gede di Binuang, kita sepakat buat istirahat dulu. Waktu itu pukul 3 subuh, kita muter-muter nyari mushola kecil buat dijadiin tempat istirahat. Dan lo tau apa yang gue temuin? Di Kandangan, kita istirahat di sebuah mushola yang sebelahnya adalah kuburan !! Iya, KUBURAN !! Bae-bae gue gak tidur sambil ada genderewo puk-puk-in pantat gue. Dan setelah pagi menjelang, gue baru tahu, kalo kebanyakan mesjid disini memiliki kuburan di halaman depannya. Entah kenapa, gue juga gak tau. #pffttt
Kuburan disamping masjid |
menjelang subuh, kita bertiga dibangunin sama bapak-bapak yang pada mau solat subuh di mesjid itu. Karena kita bertiga musyrik, kita bukannya solat subuh dulu, malah langsung cabut nerusin perjalanan ke Loksado. Nah, dari Kandangan ke Loksado inilah gue nemuin pemandangan yang gak pernah sama sekali gue lihat seumur hidup !! Saat menyusuri jalanan menuju Loksado, gue disuguhkan pemandangan bulan yang mulai terbenam di sebelah kanan gue, dan matahari yang akan terbit disebelah kiri gue. AMAZING VIEW !! SUBHANAULOH !!
Singkat cerita, 2 - 3 jam diperjalanan, akhirnya gue sampai juga di Loksado. Tempat yang menjadi tujuan gue jauh-jauh dari Banjarmasin. Walaupun motor Lana sempet mogok karena gak kuat nanjak, tapi akhirnya kita bertiga bisa sampai juga dengan selamat di Loksado. Dan yang pertama gue lakuin di Loksado adalah nyari makan dan ngopi di tengah desa.
Loksado sendiri adalah sebuah kampung tempat bermukimnya Suku Dayak Meratus, berletak di Hulu Sungai Amandit. Banyak yang bisa di eksplor disini Ada Bukit Kantawan, Danau Bangkau, Rumah Panjang, rumah adat suku Dayak, dan Pemandian Air Panas Tanuhi. Awal datang kesini gue berenang di Air Terjun Haratai, air terjunnya gak tinggi, tapi arusnya lumayan deras. Airnya dingin banget sedingin sikap kamu sama akoh. #kemudiancurhat
Selain Air Terjun Haratai, Loksado juga memiliki 7 air terjun lainnya. Di Loksado gue sempet ikut berburu burung sama anak-anak Dayak Meratus, gue kira tuh yah, anak dayak itu kalau berburu bakalan bawa panah, mandau atau tombak gitu. Eh, ternyata karena sudah modern, mereka bawa-bawa pistol angin. Padahal masih bocah, tapi udah bawa pistol. Lah, gue waktu seumuran mereka mainannya jenglot doang. :|
Desa Loksado ini menurut gue desa yang asri, banyak sekali menyimpan kekayaan alam, potensi wisatanya pun berlimpah. Masyarakat desa Loksado pun ramah-ramah. Mengitari desa, gue menemukan mesjid dan gereja yang saling berhadapan. Indah banget !!
Gak ke Loksado kalau gak nyoba bambu rafting, itu menurut salah seorang temen gue yang udah pernah kesini. Maka dari itu, walaupun ongkos untuk bambu raftingnya mahal, sekitar Rp. 150.000 - Rp. 300.000,- tapi pengalaman yang didapet itu spektakuler banget !! Lo bakal ngerasain suasana pedalaman hutan Kalimantan sambil disuguhi sungai Amandit yang jernih dan segar.
Maka dari itu, silahkan ngiler liat foto-foto gue lagi bambu rafting, dan gue udah CAPEK NULIS mulu !! enjoy it !! :">
"Kalau Indonesia diibaratkan seorang wanita. Tentulah dia wanita yang sangat cantik dan anggun" - Adis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar